Apakah anak perlu belajar kekecewaan ?
Anak merupakan tujuan hidup orang tua, kita sebagai orang tua ingin mereka lebih baik dari diri kita, mengapa?
Apakah mereka tidak lebih buruk dari kita?
Tidak, pasti jawaban kita sebagai orang tua, tetapi mengapa? karena kita menjaga mereka, melindungi mereka, memberikan mereka fasilitas yang lebih baik dari kita tetapi apakah hal tersebut menjamin bahwa mereka akan lebih baik dari kita?
Kadang karena kita terlalu sayang kepada anak, apapun yang mereka minta akan kita turuti, mereka tak mintapun akan kita berikan, sehingga mereka terbiasa dengan kemudahan-kemudahan, tetapi bukankah sekarang jamannya kemudahna, tinggal akses internet maka kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan , informasi apa saja, siapa saja, dan malah kita dapat memantau rumah dengan internet dengan menggunakan web cam.
Sebegitu canggihkah sehingga terlalu mudah untuk mereka mendapatkan sesuatu?
Dimana dan kapan mereka akan belajar tentang kehidupan?
Kapan mereka akan belajar tentang perjuangan?
Dan bagaimana jika mereka sudah bosan dengan kemudahan tersebut?
Sebuah kenikmatan dan kemewahan kadang tidak membuat anak menjadi hebat malah akan semakin manja, benar ga yah?
Mari kita renungkan dahulu saat kita tidak sekaya atau sehebat sekarang, apa yang kita lakukan?
Berusaha, kadang kecewa dan semua itu membuat kita terus berusaha dan berusaha, tetapi setelah kenikmatan itu kita miliki sekarang, anak kita juga merasakannya malah kadang kita tak merasa tega mereka merasakan mereka untuk menderita, ataupun bersusah payah, tetapi hal tersebutlah yang membuatnya menjadi manja dan mengganggap bahwa semua itu mudah jadi tidak perlu berusaha dan berdoa untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, secara tidak sadar kita sebagai orang tua telah menciptakan anak yang manja dan menjadi pemalas, contoh kecil yang kadang sering terjadi saat kita punya pengasuh dan saat anak kita bermain, siapa yang akan membereskan mainan? pengasuh atau anak kita?, saat pengasuh yang membereskan secara tidak langsung kita tidak mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab.
Dan saat kita memberikan mereka kemewahan dan kemudahan secara tidak langsung mereka menjadi pemalas untuk mengejar keinginannya karena mereka selalu berfikir bahwa hal tersebut menjadi mudah.
Jadi bagaimana doong...
saran saya biarkan mereka berusaha untuk mendapatkan sesuatu dan biarkan dia bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan dan biarkan dia merasa kecewa agar dia bisa belajar bahwa kekecewaan tersebut tidak enak dan tidak menyenangkan.
Mari kita renungkan apa yang telah kita berikan kepada anak ?
Ebook Surga Dunia, ebook yang menceritakan proses membuat keluarga bahagia dan penuh dengan tips-tips agar mewujudkan kebahagiaan di dalam keluarga.
Komentar