Berhubungan intim?

Hidup di kota besar yang setiap hari dituntut untuk berangkat pagi, setiap hari harus menghadapi kemacetan, membuat diri ini terasa lelah, belum lagi jika pulang kantor macet juga sehingga sampai rumah sudah tidak bisa melihat matahari, semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Beruntunglah pasangan yang memiliki waktu untuk kelaurga. Setelah sampai di rumah biasanya yang terjadi adalah kelelahan karena pekerjaan, jalan yang macet dan lain-lain. Kadang untuk ngobrol dengan pasangan tidak ada waktu karena telah kelelahan.
Seorang suami kadang lelah karena pekerjaan dan di jalanan sehingga ia kadang lupa akan tugasnya untuk menafkahi kebutuhan jasmani istrinya, kadang juga ada yang menolak berhubungan intim begitu juga seorang istri. Tetapi sadarkah jika penolakan sering terjadi maka akan menimbulkan keretakan dalam rumah tangga.
Semua orang mencari kebahagiaan, lelaki membutuhkan wanita, wanita juga membutuhkan laki-laki, istri membutuhkan suami, suami juga membutuhkan istri. Jika ada dalam rumah tangga terjadi penolakan dalam berhubungan intim maka keluarga tersebut pasti tidak akan bahagia, mengapa? karena kebutuhan jasmani dan rohani juga perlu dipenuhi. Disaat berhubungan intim diperlukan rasa cinta, ikhlas, sayang, dari proses tersebutlah maka akan terciptak kepuasaan diantara pasangan, salah jika hanya satu pihak saja yang terpuaskan tetapi pihak lain tidak terpuaskan, jadi buatlah dua-duanya merasa terpuaskan serta lakukan bervariasi.

Apa sih akibat sering menolak berhubungan intim?
1. Kemesraan suami dan istri akan terganggu
2. Akan mengakibatkan kemalasan dalam berhubungan intim
3. Bisa terjadi perselingkuhan.
4. Bisa terjadi trauma dari pasangan yang ditolak.
5. Dalam agama islam jika ada seorang istri menolak berhubungan intim kepada suaminya, maka dari saat itu sampai pagi malaikat akan melaknatnya. 

“Apabila suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu istri enggan sehingga suami marah pada malam harinya, malaikat melaknat sang istri sampai waktu subuh.” (HR. Bukhari: 11/14)

Sehebat dan setinggi apapun jabatan seseorang, saat ia sampai rumah maka ia adalah suami atau istri, dimana ada tanggung jawab dan kewajiban yang harus dipenuhi, jika tanggung jawab dan kewajiban tidak terpenuhi maka akan terjadi keretakan dalam berumah tangga.


Komentar

Postingan Populer